BITUNG, mejahijau.com – Kebakaran yang melanda gedung Gereja Segala Bangsa (Gesba) jemaat Anugerah di Kelurahan Sagerat, Kecamatan Matuari, Kota Bitung, 04 Januari 2024 lalu, ternyata menggelitik rasa humanis Greivance Lumoindong.
Putra Pendeta legendaris Gilbert Lumoindong ini terenyuh untuk membantu gedung gereja imbas dari kebakaran.
Upaya Grei kayaknya lepas dari dirinya sebagai Calon Legislatif (Caleg) PDIP Nomor Urut 8 Dapil Kota Bitung-Kabupaten Minahasa Utara (Minut).
Grei sapaan kawula muda Kota Bitung kepada Caleg ke DPRD Sulawesi Utara terjun langsung ke lokasi kebakaran.
Ia juga larut dalam doa jemaat Gesba Anugerah Sagerat bersama gembala gereja Pendeta Fanny Wowat Rumbayan, baru-baru ini.
“Salah satu hukum Kristus yang tidak boleh kita abaikan adalah Galatia 6 ayat 2 yang bunyinya; Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus,” ucap Grei di sela-sela kunjungannya.
Tak lupa ia berbagi kasih guna meringankan beban jemaat yang menjadi korban kebakaran.
Menurutnya, musibah memang menyedihkan, Namun di sisi lain, sesuai Roma 8 ayat 28, kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.
Dikatakan, hukum Kristus perlu diterapkan dalam keadaan duka seperti sekarang ini. Terlihatlah bagaimana jemaat Gesba Anugerah serta masyarakat lainnya menyatakan kasih dan kepeduliannya mulai dengan doa-doa yang dinaikkan.
“Kehadiran saya sekadar berbagi kasih untuk meringankan korban dari musbiah ini,” katanya.
Grei dalam pencalonannya tandem dengan Caleg DPR RI Wenny Lumentut SE berpesan kepada jemaat dan warga Sulawesi Utara untuk selalu saling mengasihi.
“Selaras dengan falsafah dasar orang Manado yang dipopulerkan oleh ‘orang tua’ kita, Dr Sam Ratulangi yang diucapkan dalam bahasa Tombulu “Sitou Timou Tumou Tou” yang terminologinya dapat diartikan, manusia dilahirkan dan hidup adalah manusia yang mampu mandiri dan bertanggung jawab, serta memiliki tugas untuk memanusiakan manusia,” pesannya.
Ia mengajak anak-anak muda usai natal dan tahun baru 2024 untuk selalu menjaga kasih, iman dan budaya.
“Peduli dan saling membantu kepada sesama tanpa memandang suku, agama, ras serta golongan,” pungkas Greivance Lumoindong.(*/tr)