TAHUNA, mejahijau.com – Polsek Tabukan Utara bersikeras tidak main-main dengan dugaan kasus kekerasan oknum Anggota DPRD Sangihe inisial FJS alias Fri John.
Penegasan itu diungkapkan Kapolsek Tabukan Utara, Iptu Pluim Minepo Muntu melalui Kanit Reskrim Aiptu Janus Sumangando saat dikonfirmasi redaksi mejahijau.com, Jumat, (12/01/2024).
Menurut Aiptu Janus, sejauh ini penyidik sudah memintai keterangan tiga orang saksi termasuk keterangan oknum Fri John sebagai saksi terlapor.
“Terkait kasus, sudah tiga saksi dimintai keterangan. Juga saksi terlapor sudah diambil keterangan,” terangnya.
Adapun mereka yang sudah dimintai keterangan oleh penyidik Polsek Tabukan Utara, yakni, Handri Dalema (58), korban penganiayaan, Christian Cacomba alias Keri, Fandy Dalema, Delano Cacomba alias Lano, dan terlapor FJS alias Fri John.
Ditanya apa-apa saja barang bukti yang diamankan polisi, Kanit Reskrim Aiptu Janus Sumangando mengatakan, antaranya buah kelapa yang diduga dipakai oknum Fri John untuk memukul kepala korban.
“Barang buktinya ada, yaitu buah kelapa yang dibawa oleh korban,” katanya.
Aiptu Janus Sumangando membenarkan kalau kasus yang melibatkan oknum anggota dewan Sangihe itu sudah dilakukan gelar perkara di Polres Sangihe.
Kelanjutan pengusutan kasus dihentikan sementara oleh Polsek Tabukan Utara menyusul turunnya TR (telegram) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Telegram tersebut menegaskan perkara pidana yang melibatkan calon legislatif (Caleg) ditunda sementara sampai tahapan pemilu 2024 selesai.
Oknum terlapor Fri John terbilang boleh dapat bernapas lega dengan adanya telegram Kapolri. Fri John ternyata masuk daftar Caleg DPRD Sangihe sehingga pengusutan kasusnya ditunda.
“Jadi bukan dihentikan. Tetapi ditunda sementara waktu. Selesai Pemilu, kasus akan dilanjutkan lagi,” tegas Aiptu Janus Sumangando.
Kasus yang melibatkan wakil rakyat di DPRD Sangihe ini menjadi perhatian publik Kepulauan Sangihe.
“Kami akan kawal kasus ini. Polsek Tabukan Utara kami minta serius menangani kasus kekerasan wakil rakyat di dewan Sangihe ini. Ini akan tetap menjadi perhatian kami. Karena sudah ada korbannya,” tandas Ketua LSM Inakor, Rolly Wenas yang masih termasuk keluarga korban.(*/tr)