Manado, mejahijau.com – KPU Sulut menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) SPIP dan Lokal Karya/Workshop Penilaian Risiko (Risk Assessment) Pemilihan Serentak Tahun 2024 yang berlangsung di Novotel Manado mulai, 12 hingga 14 Juli 2024.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Plh. Ketua KPU Sulut Salman Saelangi.
Pada kesempatan itu, Saelangi menekankan poin penting yakni permasalahan terkait kegiatan dan pelaporan yang tidak dilaksanakan dengan baik.
Banyak kegiatan yang hanya dibuat dokumennya tetapi tidak diimplementasikan secara optimal. Akibatnya, saat pemeriksaan ditemukan banyak ketidaksesuaian dan dokumen yang hilang. Hal ini harus menjadi perhatian bersama antara Komisioner dan sekretariat,” tegas Saelangi.
Selain itu Saelangi juga menyoroti pada perencanaan kegiatan sering kali dibuat tanpa memikirkan konsep, anggaran, dan sistem pelaporannya.
Hal ini menyebabkan risiko yang tinggi dan menyulitkan dalam pelaporan.
Perlunya sinergi yang baik antara Komisioner dan Sekretariat dalam merancang dan mengimplementasikan kegiatan.
Sekretariat harus ikut terlibat dalam perancangan kegiatan, tidak hanya sebatas pelaksanaan.
“Hal ini agar dapat meminimalisir risiko dan memastikan pelaporan yang baik,” tandasnya.
Kegiatan ini juga menghadirkan beberapa narasumber yang berkompeten diantaranya Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sulut, Bambang Ari Setiono dengan materinya Pengenalan Unsur dan Tahapan SPIP.
Ferry Daud Liando Akademisi Kepemiluan FISIP Unsrat Manado mengangkat materi tentang Penilaian Risiko dan Kelola Pemilu di Indonesia.
TPD DKPP Provinsi Sulut Taufiq Fredrik Pasiak yang membahas terkait Strategi Pengendalian Resiko Kode Etik Penyelenggaraan Pemilu.
Dipenghujung kegiatan Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Sulut Meidy Tinangon juga hadir memaparkan materi terkait Sistem Pengendalian Internal di Lingkungan KPU.
(**CK)