RATAHAN, mejahijau.com – Di tengah wabah virus covid 19 disikapi warga masyarakat di kampung kaki Gunung Soputan di wilayah Kecamatan Silian Raya dengan aktivitas berkebun di lahan milik sendiri.
Seperti diketahui, wilayah Silian Raya sebagian besar warganya berharap dari penghasilan pertanian. Tak disangkal kawasan ini memiliki tanah yang subur dan produktif, sehingga warganya dominan hidup dari bercocok tanam.
Namun sebelum status waspada Virus Corona (Covid-19), sebagian besar lahan perkebunan warga terbiar tanpa digarap. Mereka beraktivitas sebagai buruh bangunan, berniaga, sopir, dan aktivitas lainnya yang tak terkait dengan kahan kebun.
Kondisi pandemik virus corona drastis membuat warga kembali terjun berkebun. Mereka menghabiskan hari-hari di lahan perkebunan mereka sendiri. Lahan pertanian dan kebun mulai diperhatikan.
Mereka mulai mengelola lahan-lahan sendiri. Pelak saja kebun-kebun warga mulai kelihatan asri dengan berbagai jenis tanaman, antaranya jagung, umbi-umbian, dan tanaman lain yang bisa untuk pemenuhan kebutuhan makan warganya.
“Saya dan keluarga banyak menghabiskan hari-hari dengan beraktivitas di kebun. Itu karena situasi tidak ada pilihan lain selain ke kebun. Dan kami mulai menanam tanaman yang bisa menghasilkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” ungkap Tuts Watania, warga Desa Silian Satu.
Di sela-sela kesibukannya, Watania memperbaiki tempat berteduh yang baru (sabua) di kebun di wilayah bawah kaki Gunung Soputan.
Selain menanam keluarganya mulai tertarik dan senang beraktivitas di kebun. Karena selain baik juga untuk kesehatan karena dapat menghilangkan stress. Dan kondisi ini membuat keluarga dapat berkumpul bersama.
“Kami warga yang hanya berpenghasilan upah harian, sangat berharap semoga situasi Covid-19 ini cepat berlalu supaya dapat beraktivitas lagi untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari,” pungkas lelaki yang akrab dipanggil Tuts.(marlein)