MANADO, mejahijau.com – Kembali manajemen PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN) mendapat sorotan tajam. Sorotan kali ini bukan soal perusakan hutan atau pencemaran lingkungan, melainkan mengenai dugaan PT MSM/TTN terjun berpihak kepada salah satu calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut).
Indikasinya terpantau dari kedekatan manajemen pengelola tambang emas di wilayah Toka Tindung yang meliputi Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Bitung dengan salah satu dari tiga calon Gubernur Sulut.
Selang tiga tahun terakhir, kabarnya manajemen PT MSM-TTN yang dipimpin Presiden Direktur David Sompie lebih condong mendukung program salah satu calon gubernur yang jabatannya juga kepala daerah.
“Kecurigaan kami manajemen PT MSM/TTN condong dengan salah satu kandidat. Dan kami berharap Presiden Direktur PT MSM/TTN tidak terperosok dengan politik sehingga mempeta-konflik puluhan ribu masyarakat lingkar tambang,” tandas Ketua LSM Inakor Sulut, Rolly Wenas kepada mejahijau.com, Kamis, 08 Oktober 2020.
Lanjut dia, keberadaan PT MSM/TTN di bumi nyiur melambai bukan untuk urusan politik tetapi mengelola tambang di wilayah Minahasa Utara dan Bitung.
“Ingat, izin PT MSM/TTN mengekploitasi tambang emas bukan izin berpolitik di daerah ini,” ujar cetus Wenas.
Sepertinya keterlibatan perusahaan-perusahaan besar dalam kancah politik sepertinya bukan hal baru lagi. Bahkan baru-baru ini, kata Rolly Wenas, Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Firli Bahuri menyebutkan data 82,3 persen pendanaan calon kepala daerah dibantu oleh pihak swasta.
“Jadi kami meminta Presiden Direktur PT MSM/TTN berlaku wajar dan tidak terseret dalam pusaran politik Pilkada apalagi kalau sampai terlibat mendanai salah satu calon kepala daerah,” pungkasnya.
Sementara Presiden Direktur PT MSM/TTN David Sompie dikonfirmasi melalui Public Relation External PT MSM-TTN, Herry Rumondor, keras membantah bahwa pihaknya tak terlibat dukung mendukung calon kepala daerah.
“PT MSM/TTN tidak mendukung salah satu calon gubernur. Serius, 1000 persen tidak,” ungkap Inyo sapaan akrab Herry Rumondor.
Lanjut dikatakan, masyarakat baiknya jangan terjebak isu yang nyanda betul. Jangankan dua calon lainnya (VAP dan CEP), sedangkan calon incumbent Olly Dondokambey tidak didukung PT MSM/TTN.
“Enter (sedangkan} OD (Olly Dondokambey), nyanda pernah torang dukung. Dan kalau soal anggaran, torang pe anggaran semua tertata melalui RAB (rencana anggaran belanja),” kata Inyo.
Setiap bulan Nopember setiap tahun, dilaporkan ke LSM. Kenapa harus begitu, itu karena PT MSM/TTN adalah kontraktor pemerintah.
“Beli kopi saja harus tertata. Jadi nyanda mungkin ada ongkos-ongkos politik seperti itu,” jelas lelaki penyuka olahraga kedirgantaraan ini.
Menurut dia, ketemu dengan salah satu calon pun tidak pernah. Sebelum ditetapkan, bisa saja PT MSM/TTN ketemu Olly Dondokambey sebagai Gubernur Sulut, dan itu untuk urusan perizinan dan lain sebagainya. Tetapi setelah ada penetapan sebagai calon kepala daerah, tidak lagi.
“Kalau mungkin untuk follow-up urusan perizinan sebelum ditetapkan, mungkin iyaa. Tetapi ketemu setelah penetapan calon, tidak ada itu,” pungkasnya.(tim redaksi)