TAHUNA, mejahijau.com – Kasus dugaan pencurian terjadi di Dinas Tenaga Kerja Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe. Kapolres Sangihe melalui Kaur Identifikasi SatReskrim Polres Kepulauan Sangihe usai melakukan olah TKP Aiptu Yance Maasawet SH menjelaskan telah menemukan sidik jari terduga pelaku dan barang bukti berupa palu yang digunakan terduga pelaku untuk merusak beberapa ruangan serta brankas.
“Lumayan cukup jelas sih, karena ada sidik jarinya. Jadi kami akan mencari sidik jari pembanding. Sidik jari pembanding itu yang terutama adalah sidik jari pegawai didalam ruangan tersebut. Kalau tidak cocok, kami akan memeriksa sidik jari semua pegawai Disnaker,” ujar Aiptu Yance Maasawet SH.
Lanjut dia, pihaknya juga sudah memeriksa jendela untuk mencari tau posisi masuknya pelaku. Namun tidak ada tanda kerusakan di jendela, jadi sejauh ini diduga pelaku melewati pintu depan.
Kalau untuk prosesnya, lanjut Aiptu Maasawet, jika hari ini pegawai didalam ruangan bisa diperiksa sidik jarinya kemungkinan dua (2) hari kedepan bisa ada petunjuk siapa pelakunya.
Sementara Kanit Tindak Pidana Umum/Pidum Sat Reskrim Polres Sangihe, Bripka Fernando Doali seusai olah TKP menyarankan pimpinan Disnaker untuk menindaklanjuti dengan membuat Laporan Polisi agar proses penyelidikan dapat ditindaklanjuti.
“Kami sarankan, Disnaker membuat Laporan Polisi agar dasar dari LP tersebut kami dapat kembangkan ke proses penyelidikan dan akan memeriksa semua ruangan yang dilakukan sempat dimasuki pelaku,” terang Bripka Doali.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Dokta Pangandaheng saat dikonfirmasi wartawan mengaku kaget dengan kejadian itu sembari berharap siapa pelaku segera terungkap.
“Pokoknya kami serahkan dan percayakan semua ke pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini,” kata Dokta.
Sejauh ini, lanjut dia, pihaknya sedang menginventarisasi berkas–berkas penting. Hanya saja, barang berharga seperti laptop, komputer tidak hilang.
“Kalau untuk berkas berkas penting berupa pertanggungjawaban keuangan sementara inventarisir. Brankas aman tapi rusak karena mungkin coba dibuka paksa. Kalau uang tunai di laci–laci ruangan hanya pecahan 5 ribuan rupiah yang diambil. Dan kami tidak paham apa motif pelaku,” katanya.
Menurutnya, kalau pencuri pasti semua barang berharga berupa laptop dan komputer serta barang lainnya pasti disikat habis.
“Intinya kita tunggu saja hasil pemeriksaan dari kepolisian,” tutup Dokta.(gustaf)