TAHUNA, mejahijau.com – KM Barcelona 2, Rabu, 31 Maret 2021 bertolak dari Pelabuhan Manado pukul 19.10 Wita tujuan Pelabuhan Tahuna. Sesuai manifest, keberangkatan KM Barcelona 2 membawa 190 orang penumpang.
Selama perjalanan tak terjadi apa-apa. Tetapi tepat pukul 04,00 Wita saat kapal mendekati teluk Tahuna, seperti biasanya penumpang berdoa syukur akan tiba di tempat tujuan. Tiba-tiba anak Kadet Jenike melapor ke anjungan kapal, bahwa ada penumpang yang melompat ke laut.
Sesuai ketentuan, kapal diharuskan berputar tiga kali mencari keberadaan korban. Namun KM Barcelona 2 hingga empat kali berputar untuk menemukan korban tetapi upayanya nihil.
Akhirnya Nahkoda KM Barcelona 2 langsung menghubungi Syahbandar di Tahuna, menyusul sikap KM Barcelona 2 yang masih memuat penumpang sehingga memutuskan untuk melanjutkan pelayaran merapat ke pelabuhan Tahuna.
Nahkoda KM Barcelona 2 Ralstynmas Lahutung saat dikonfirmasi membenarkan bahwa ada satu penumpang yang melompat ke laut.
“Iyaa, ada yang melompat ke laut. Sebenarnya tiga kali sesuai ketentuan kami harus memutar,” ungkap Ralstynmas Lahutung bahwa pihaknya sudah 4 kali memutar mencari korban, yaitu dari pukul 04.10 Wita sampai 05.10 Wita di depan Manganitu.
Saat itu nahkoda Ralstynmas Lahutung sedang memimpin doa, terpaksa berhenti karena dilapor ada orang yang terjun ke laut.
“Jadi kita ta stop berdoa karena dorang lapor Kep ada orang ba lompat. Kita langsung printah stop mesin, baru torang ba putar no mencari korban,” jelasnya.
Sementara ponakan korban Elisa Damima ketika diwawancarai wartawan menuturkan kronolgis kejadian. Bahwa sejak bertolak dari pelabuhan Manado, pamannya memang sedang sakit. Dan dia menjaganya sangat ketat karena pamannya berniat melompat dari atas kapal.
Tepat saat semua penumpang hening sementara berdoa, beberapa penumpang memberitahu kalau pamannya melompat dari atas kapal.
“Dari atas tako-tako dia mo kaluar. Kita mo kaluar leh sementara berdoa. Kita kage dorang ada kore om yang ada di dekat pa kita daba lompa,” tutur Elisa Damima mengisahkan.
Data berdasarkan KTP, korban atasnama Yulius Manalis, jenis kelamin laki-laki asal Desa Lambunu Timur, Kecamatan Bolano Lambunu, Kabupaten Parigi Mautong Sulawesi.(gustaf/kiky)