MANADO, mejahijau.com – Merasa dilecehkan akibat dikirimi foto tak senonoh, Ketua beserta pengurus Gerai PUMA BISA, (Gerakan Indonesia Puan Maharani Bisa) Presiden 2024, mengancam oknum AM dilaporkan ke kepolisian.
Demikian pernyataan Ketua DPP Gerai PUMA BISA Presiden 2024, Franklin Towoliu kepada redaksi mejahijau.com melalui rekaman visual, minggu, 25 Juli 2021.
Franklin Towoliu sebagai pendiri Gerai PUMA BISA Presiden 2024 menceritakan soal foto tak senonoh dikirimkan pada Kamis, 13 Mei 2021 di halaman Fanspage Puan Maharani (Puma) Indonesia.
“Saya menerima sebuah pesan (inbox) yang isinya sebuah foto gambar (mohon maaf dan sekali lagi mohon maaf) kelamin sang pengirim foto,” tutur Towoliu.
Setelah diperhatikan seksama dua foto yang dikirimkan ternyata benar foto asli dari hasil rekaman handpone pelaku dengan inisial AM yang mengaku berasal dari daerah Provinsi Sulsel.
Dia tak langsung percaya asal Sulsel oknum pelaku, tetapi saat ini foto profil oknum pelaku masih tersimpan sebagai bukti karena merasa dilecehkan.
Pihaknya keberatan sebagai fans yang mengidolakan Puan Maharani untuk maju di kancah pemilihan Presiden 2024 nanti.
“Saya terkejut karena begitu mirisnya penghinaan orang terhadap perjuangan kami atau malah terhadap ibu Puan Maharani yang selama ini kami lihat begitu banyak hinaan ditujukan kepadanya. Seolah-olah anak dari ibu Megawati Presiden ke – 5 RI memiliki banyak kekurangan dan tidak layak dijadikan pemimpin,” tandas Towoliu yang juga seniman di Provinsi Sulut.
Diuraikannya, selama ini dirinya bersama teman-teman di Gerai Puma Bisa sangat ngotot dan menentang keras setiap fitnahan dan hinaan yang ditujukan kepada cucu dari Presiden RI pertama Ir Soekarno itu.
“Kami merasa terluka seolah olah ibu Puan orang yang tidak layak diperjuangkan. Seluruh masyarakat boleh miliki calon masing-masing, tetapi jangan menghina calon kami. Beliau adalah pemimpin kami,” katanya.
Lanjut Towoliu, klaim Puan Maharani tidak memiliki aura pemimpin itu adalah keliru. Sebab semasih muda Puan Maharani sudah menjadi pemimpin di organisasi KNPI, kemudian pernah memimpiin kementrian dua kali, dan hingga kini menjabat Ketua DPR RI.
“Beliau adalah seorang pemimpin sejati, seperti kakek dan ibunya,” ketusnya.
Siapapun yang ingin menjatuhkan kredibilitas Puan Maharani, kata Towoliu, akan berhadapan dengan Gerai PUMA BISA.
Gerai PUMA BISA tidak pernah diminta tampil sebagai pendukung, tidak pernah digerakan organisasi atau partai manapun, dan kehadiran Gerai PUMA BISA bersedia mendukung Puan Maharani atas niat sendiri dengan alasan moral yang terpatri dalam hati bahwa bangsa ini butuh seorang pemimpin yang benar-benar berjiwa nasionalis, mencintai Indonesia apa adanya seperti Puan Maharani.
“Kalau ada orang berkata ibu Puan tidak mampu, maka kami justru menilai beliau terlalu mampu dibanding calon lain yang akan maju Pilpres 2024,” ketus Towoliu.
Jadi sekali lagi, ungkapnya, Gerai PUMA BISA meminta jangan meremehkan seorang perempuan karena mental seorang wanita teruji cukup tangguh.
Menurutnya, Gerai PUMA BISA memiliki pengurus DPD dan DPC di Indonesia kepengurusan beberapa provinsi dan kota. Dia mewarning oknum yang mengirimkan foto pelecehan, diberi waktu 2 bulan untuk meminta maaf di media sosial atau permintaan maaf secara langsung kepada Gerai PUMA BISA.
“Kalau tidak, konsekuensinya anda akan berhadapan dengan hukum,” tandas Towoliu bahwa pihaknya akan melindungi identitas pelaku.(ferry lesar)