JAKARTA, mejahijau.com – Ir Ciputra atau Tjie Tjin Hoan salah satu pengusaha papan atas di Indonesia. Ia terkenal sebagai pengusaha properti yang sukses dengan sejumlah bendera perusahaan, antaranya Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group.
PT Ciputra International, anak perusahaan Ciputra Group yang terbilang eksis dalam bisnis pengadaan properti berkelas di Indonesia.
Hanya saja, pengadaan lahan tanah manajemen PT Ciputra International untuk rumah-rumah khusus kalangan elit ternyata masih menyisahkan beragam masalah.
Salah satunya lahan tanah milik Ari Tahiru (69) dan keluaganya di Kota Manado, yang terlanjur menjadi berita heboh ketika tampilnya Brigjen Junior Tumilar.
Brigjen Tumilaar selaku Irdam (Inspektur Kodam) XIII Merdeka yang secara tak sengaja terlanjur kecebur membela warga miskin Ari Tahiru.
Awalnya Irdam XIII Merdeka Brigjen Tumilaar hanya geram Babinsa (Bintara Pembina Desa) TNI-AD yang sedang bertugas akan dipanggil untuk dimintai keterangan oleh Polresta Manado.
Dan pemanggilan tersebut berdasarkan laporan polisi yang dilayangkan manajemen PT Ciputra International di Kota Manado.
Tak terima Babinsa-nya dipanggil Polresta Manado, Brigjen Junior Tumilar secara pribadi menyurati Kapolri dengan tulisan pena perihal pemangggilan Babinsa-nya.
Ia mengatakan, para Babinsa merupakan satuan teritorial TNI-AD. Kalau ada warga yang butuh bantuan untuk hal-hal tertentu, misalnya ada bencana mereka akan terjun membantu.
“Jadi jangan diganggu mereka (Babinsa) dengan urusan lain,” katanya.
Secara pribadi maupun kedinasan, Brigjen Junior Tumilaar mengaku, dirinya tidak bersinggungan kepentingan dengan masalah kepemilikan tanah antara manajemen perusahaan dengan warga masyarakat.
“Hal terutama yang saya tidak terima, jika Babinsa TNI-AD yang sedang menjalankan tugas, akan diperiksa oleh pihak lain,” tegas Brigjen Junior Tumilaar saat wawancara khusus redaksi mejahijau.com di Jakarta, Jumat, 1 September 2021.
Soal sikap patriotiknya membela warga miskin yang tertindas Ari Tahiru (69) yang lahan tanahnya ‘dicaplok’ PT Ciputra International, Brigjen Tumilaar mengaku kalau awalnya dia hanya tidak setuju jika Babinsa TNI-AD akan diperiksa.
“Saya tidak setuju Babinsa diperiksa apalagi di luar urusan ketentaraannya. Ternyata dibalik dari itu, ada persoalan lain yang lebih besar didalamnya, yakni persoalan kemanusiaan, pak Ari Tahiru itu,” katanya.
Lanjut Brigjen Tumilaar,“Kenapa TNI selalu berusaha dekat dengan masyarakat? Rumusannya sederhana, TNI Kuat Karena Rakyat”.
Hanya saja, Perwira TNI-AD ini menyesalkan persoalan tersebut melibatkan perusahaan milik orang baik sekelas konglomerat almarhum Ir Ciputra.
“Saya tidak pernah kenal dekat, tetapi saya yakin beliau (Ir Ciputra) adalah orang baik dan sejak lama sosok yang mengagumkan bagi banyak orang,” katanya.
Perwira TNI-AD yang dielu-elukan sebagai pahlawan rakyat kecil oleh warga Kota Manado ini mengatakan, almarhum Ir Ciputra adalah warga negara yang baik, taat aturan, taat pajak, serta memiliki azas kemanusiaan yang tinggi, dan sosok warga negara yang patut dicontohi oleh pengusaha lain di Indonesia.
Dari referensi-referensi yang dibacanya, Brigjen Junior Tumilaar mengatakan, sumbangsih almarhum Ir Ciputra terhadap bangsa dan negara sungguh luar biasa. Itu terlihat dari program CSR (Corporate Social Responsibility) seluruh perusahaan miliknya.
Demi menjaga keseimbangan lingkungan hidup, bigboss PT Ciputra International cukup menaruh perhatian keseriusan. Begitu juga dengan bidang lainnya, seperti bidang kesehatan, bidang pendidikan, bidang ilmu pengetahuan, dan berbagai bidang lainnya.
“Grup bisnisnya salah satu pembayar pajak yang taat kepada negara. Kapan anda dengar perusahaan-perusahaan beliau (Ir Ciputra) lakukan pengemplangan pajak? Nggak pernah ada kan?!,” pungkasnya bahwa ke-indonesia-an Ciputra patut dicontohi oleh pengusaha lain.(*tim redaksi)