TUTUYAN, mejahijau.com – Entah sudah berapa banyak anggota polisi yang terungkap berselingkuh dengan wanita yang punya suami sah.
Kali ini oknum polisi inisial Bripda AFW yang bertugas di Polres Boltim (Bolaang Mongondow Timur), diduga kuat menjalin hubungan terlarang dengan wanita yang bersuami sah.
Bripda AFW tak hanya selingkuhi istri orang, dia juga diduga melakukan penganiayaan dan pengrusakan properti milik selingkuhannya.
Perbuatan oknum polisi ini juga melakukan keributan sehingga menyita perhatian banyak orang di permukiman warga di Kelurahan Togid.
Lebih hebatnya, tindakan oknum polisi ini dilakukan dengan menggunakan mobil dinas jenis bus nomor dinas kepolisian yang dibeli dari duit rakyat.
Telisik punya telisik, ternyata si wanita selingkuhannya inisial NS (20) yang telah bersuami sah bertugas sebagai anggota Satpol-PP Pemkab Boltim.
Keduanya dikabarkan sering ketemu dalam tugas yang sama sebagai petugas pengendali pandemi saat operasi Yustisi Covid-19.
Dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan Bripda AFW terhadap NS, terjadi dini hari Sabtu, 18 Desember 2021, di Desa Togid Kecamatan Tutuyan.
Oknum polisi ini juga melakukan pengrusakan properti milik NS serta melakukan keributan di rumah seorang warga inisial MM alias Mokoginta.
Sumber informasi menyebut, keributan bermula saat NS dan suaminya inisial AG berada di kediaman Mokoginta di Desa Togid.
Kemudian Bripda AFW datang dan memancing ribut dengan suara deru mobil bus dinas nomor kepolisian di gas-gas berulang-ulang di depan rumah tersebut.
“Dia bawa oto tayo (bus polisi), menggas-gas mobil dan berteriak-teriak dari dalam mobil,” ungkap Mokoginta, Minggu, 19 Desember 2021, seperti dikutip dari laman aksaranews.com.
Menjaga suasana tidak semakin rebut, NS-pun terpaksa pergi naik ke mobil yang langsung ditancap gas Bripda AFW.
Prihatin dengan istrinya, maka AG dengan mobil membuntutinya dari belakang mengikuti bus polisi tersebut.
Bus polisi ini berhenti di jembatan Togid. Tampak pasangan selingkuhan terlibat cek-cok hingga berujung pada tindakan kekerasan fisik kepada NS.
Sontak saja, keributan ini mengundang perhatian banyak warga sekitar.
“Waktu kejadian, kami imbau warga supaya membiarkan persoalan ini diselesaikan oleh internal kepolisian,” kata Sangadi Togid, Adi Makalunsenge, Senin, 20 Desember 2021.
“Polisi seharusnya menjadi contoh teladan bagi masyarakat. Tetapi perbuatan oknum polisi ini sudah merusak citra Polri,” cetus tokoh pemuda Tutuyan yang meminta identitasnya tak dipublish redaksi mejahijau.com.
Cinta terlarang Bripda AFW, akhirnya mengharuskan dia berurusan dengan institusi internal kepolisian.
Menurut Kanit Paminal Polres Boltim Aiptu Khaerudin Mointi, okum Bripda AFW kini dalam proses kode etik kepolisian.
“Itu (diproses sesuai) kode etik. Bersangkutan (ditahan) di Polsek Tutuyan,” kata Aiptu Khaerudin kepada wartawan.
Menurutnya, perbuatan Bripda AFW berimbas pada citra dan marwah Polri, terlebih dia menggunakan fasilitas Polri saat melakukan aksinya.
“Untuk masalah di luar (dugaan penganiayaan dan pengrusakan), itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Ada surat pernyataannya. Ini tinggal persoalan internal (proses kode etik),” jelasnya.(*tim redaksi)