MANADO, mejahijau.com – Lebih dari lima tahun belakangan, regenerasi birokrat asal Nusa Utara (Sangihe, Talaud, Sitaro) di Pempov Sulut terbilang sangat minim.
Ironisnya itu terjadi di depan ‘batang-hidung’ Edwin Silangen yang katanya asal Nusa Utara selama menjabat Sekretaris Provinsi Sulawesi Utara (Sekprov Sulut).
Dramatisnya pelantikan Imanuel Makahanap sebagai Karo Administrasi Pembangunan Pemprov Sulut, identik ‘kalah-ganti’ dengan Edison Humiang pada permainan pimpong (tenis meja). Edison Humiang mengakhiri masa tugasnya sebagai Asisten 1 Pemprov Sulut terhitung mulai 01 September 2021 lalu.
Kini terhitung empat (4) birokrat Nusa Utara yang eksis di Pemprov Sulut. Masing-masing, Imanuel Makahanap (Karo Administrasi Pembangunan), Yetty Pulu (Kaban Pengelolaan Perbatasan), Frangky Manumpil (Kepala PTSP), Djemmy Gagola (Staf Ahli).
Reposisi jabatan di Pemprov Sulut dilakukan Gubernur Olly Dondokambey pekan lalu, setelah melantik lima pejabat yang baru, yakni, Ir Limi Mokodompit MM (Kadis Lingkungan Hidup), Alexander Wattimena ST MSi (Kadis PUPR, Izak RP Rey SE MSi (Kadis Perhubungan), Imanuel Makahanap SH MH (Karo Administrasi Pembangunan), Mohammad Lukmanul Hakim Lapadengan SE MSi (Karo Perekonomian).
Reposisi pejabat untuk mengisi kekosongan karena pejabat lama dimutasi serta pejabat yang masuk purna tugas. Para pejabat yang dilantik berdasar rekomendasi Komisi ASN Nomor: B423/KASN/I/2022, hasil seleksi terbuka JPT Pratama di Pemprov Sulut.
Seleksi terbuka pejabat beberapa pekan lalu itu, diikuti lebih dari 15 (lima belas) peserta yang dipandang mampu dan memiliki kualifikasi.
Usai pelantikan, Gubernur Olly Dondokambey berpesan, bekerjalah sebaik-baiknya karena jabatan yang diemban adalah amanah.
“Mari bersama-sama, bahu membahu bangun Sulawesi Utara yang maju di mata dunia,” kata Olly.(*/vanny)