MANADO, mejahijau.com –
Kepemimpinan General Manajer (GM) PT PLN UIW Suluttenggo, Leo Basuki akhir-akhir ini mendapat kritik pedas.
Mengapa tidak, sejak Leo Basuki didaulat mengepalai PLN UIW Suluttenggo, warga masyarakat lingkup wilayah kerjanya aktif melampirkan keluh-kesah karena listrik rajin padam.
Leo Basuki hingga berita ini diturunkan belum berhasil dikonfirmasi redaksi media ini. Dan dia sendiri tahu soal fenomena listrik padam alias mati lampu, hingga kini silih berganti terus melanda tiga wilayah, yakni, Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo.
Tabiat mati lampu sejak Leo Basuki jabat GM PLN UIW Suluttenggo, terbilang sudah sangat meresahkan masyarakat di tiga wilayah ini.
Pasalnya akibat dari fenomena ini jelas-jelas sangat merugikan masyarakat karena kebanyakan alat-alat elektronik tak berfungsi lagi bahkan dikeluhkan banyak yang rusak.
Kerugian terbesar ekonomi masyarakat terhentinya produksi masyarakat berimbas pada gangguan perekonomian.
Luapan kekesalan warga tak lain soal kinerja GM Leo Basuki bersama jajarannya di PLN UIW Suluttenggo.
Kesal terhadap kinerja GM Leo Basuki dan jajarannya, dikeluhkan politisi Sonny Lela Ssos, anggota legislatif DPRD Kota Manado.
“Tiap hari mati lampu. Tadi pagi mati sampai sore, lalu sekarang malam lagi. (GM) PLN tidak becus!!,” cetus politisi Sonny Lela, Senin, 16 Mei 2022, di media sosial (medsos).
Kepada wartawan Sonny mengatakan, manajemen PLN yang dipimpin Leo Basuki rupanya tak sigap mengantisipasi fenomena bakal terjadi pemadaman.
“(Mereka) seperti tidak ada niat untuk memperbaiki penyebab listrik padam. Dan manajemen terkesan sengaja membiarkan kondisi mati-mati lampu terus berlangsung. Kasihan ekonomi dan usaha masyarakat pada masa pandemi ini, dipastikan akan ikut macet semua,” tandas politisi Sonny Lela.
Sonny Lela pun menyoroti kinerja GM PLN UIW Suluttenggo bersama jajarannya yang dinilai cukup kentara mengesampingkan pelayanan kepada masyarakat selaku pelanggan sekaligus konsumen.
Ia mengurai, giat-giatnya pemerintah membangun infrastruktur kota dan mendorong peningkatan produksi masyarakat, malah dihancurkan oleh PLN dengan pelayan buruk dan kurang memuaskan.
“Perekonomian mau maju bagaimana, PLN Suluttenggo masih berkutat dengan masalah klasik, yaitu mati lampu. Daerah lain sudah lepas dari masalah kelistrikan, di Kota Manado dan sekitarnya nyaris setiap hari listrik padam,” kritik Sonny Lela.
Terkait kinerja buruk GM PLN UIW Suluttenggo, dibenarkan Ketua LSM Inakor Sulut Rolly Wenas.
Dia bahkan mengutuk keras kinerja buruk GM PLN Suluttenggo beserta jajarannya.
“Kami mengutuk keras kinerja manajemen PLN UIW Suluttenggo yang kurang becus. Manajemen berlakukan sikap keras kepada para pelanggan yang menunggak, sementara pelayanan kurang memuaskan. Hal ini yang menjadi tanda tanya masyarakat,” tandas Rolly Wenas.
Aktivis antikorupsi ini menduga kemungkinan proyek pengadaan alat-alat pembangkit listrik termasuk sparepart yang dipakai kualitas tidak baik.
Dia juga mencurigai adanya lapak jualan proyek terjadi di lingkup manajemen UIW PLN Suluttenggo dengan melibatkan sejumlah petingginya.
“Ada beberapa indikasi kalau anak perusahaan PLN melakukan praktek memonopoli atass kegiatan-kegiatan proyek di BUMN ini,” cetus Rolly.
Dia menegaskan, pihaknya akan terus mempelototi manajemen yang diterapkan oleh Leo Basuki selaku GM PLN UIW Suluttenggo (*tim redaksi)