LOLAK, mejahijau.com – Setiap kali turun hujan, warga Desa Sauk Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) dihinggap oleh perasaan was-was.
Turun hujan kecil saja, air akan meluberi badan jalan Trans Sulawesi. Dan gilanya lagi, luapan air hujan akan membanjiri rumah-rumah penduduk Desa Sauk.
Kuatiran warga ini ternyata sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun lamanya. Perasaan cemas jika turun hujan yang dirasakan warga Desa Sauk, menariknya terakhir dirasakan tahun 2021 lalu pasca kebijakan dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) yang digelontorkan Presiden Joko Widodo.
“Kami kini tidak lagi khawatir. Biar hujan deras, warga desa sudah bisa tidur nyenyak,” ungkap Yahya Manoppo (53), tokoh masyarakat setempat, baru-baru ini.
Yahya menceriterakan hari-hari sebelumnya kalau musim hujan datang. ika hujan sontak air yang turun dari punggung gunung akan melibas permukiman warga di dusun 3 dan dusun 4 Desa Sauk.
Namun setelah masuk proyek dana PEN untuk pembuatan saluran air, aliran air hujan kini akan measuk melintasi drainase sisi kiri dan kanan jalan dan tak sampai menggenangi permukiman warga.
“Warga Desa Sauk kini bersyukur. Mereka tidak lagi kuatir setelah proyek pembangunan saluran air. Karena aliran Air tidak lagi menggenangi rumah-rumah penduduk,” tutur Yahya Manoppo yang juga Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), kepada redaksi mejahijau.com.
Lanjut dia, biar hujan deras sekalipun warga desa tidak lagi panik. Teruji dua kali hujan deras yang mengguyur, ternyata air tak lagi menggenangi rumah-rumah warga di desanya.
Setelah dibangunnya saluran air (drainase) di dua sisi kiri-kanan jalan trans Sulawesi, sontak air hujan berhasil dikendalikan dengan baik.
Kepala Desa Sauk, Halik Gobel dikonfirmasi membenarkan soal adanya proyek dana PEN di desa yang dipimpinnya.
“Warga kami banyak mengeluh. Mereka setiap saat dihinggap perasaan was-was. Apalagi kalau musim-musim hujan. Dan ternyata keluhan kami mendapat respon dari Presiden Jokowi melalui dana PEN,” ungkap Sangadi Desa Sauk, Halik Gobel.
Lanjut diungkapkan, pengelolaan dana PEN untuk pembangunan saluran air dikerjakan langsung oleh warga desa setempat. Kegiatan proyek dikerjkaan oleh warga desa sendiri dengan bimbingan teknis dari BPJN Sulawesi Utara.
Dijelaskan Halik Gobel, pekerjaan melibatkan warga desa setempat. Mereka dibayar sesuai dengan upah yang wajar. Pada masa-masa Covid-19 saat ini, pembatasan-pembatasan dilakukan, dan masyarakat desa ikut ambil bagian dalam pekerjaan besar di desanya mereka sendiri.
“Masyarakat Desa Sauk berterimakasih kepada pemerintah dan BPJN Sulut serta pendamping pelaksana teknis Pak Steven Dotulong sehingga pekerjaan boleh terlaksana dengan baik,” ucap Sangadi Halik Gobel.
Menurut Sangadi, bimbingan teknis BPJN Sulut terbilang sangat maksimal. Pendamping teknis kegiatan proyek, BPJN Sulut mengutus pendampingan pelaksana teknis Steven Dotulong.
“Setiap hari beliau (Steven Dotulong) terjun memberikan masukan-masukan dan pendampingan teknis dalam menyelesaikan pekerjaan proyek di desa. Kami berterimaksih kepada BPJN Sulut,” ucap Sangadi Halik Gobel.
Sekarang ini, kata dia, masyarakat Desa Sauk tak lagi panik kalau musim penghujan. Sekian kali hujan deras, terbukti aliran air dapat terkendali dan tak lagi menggenangi rumah-rumah penduduk.(tim redaksi)