MANADO, mejahijau.com – Dianggap pandang enteng, Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Sulut, Marsel Sendoh dihujani kritik bertubi-tubi.
Marsel Sendoh dituding sengaja terlantarkan atlet Sulut yang mengikuti Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (FORNAS) ke VI di Palembang.
Segenap pengurus Induk Olah Raga (Inorga) lancarkan kritik kelakuan Kadispora Sulut yang menjengkelkan karena atlet Inorga ke Palembang nihil pembinan.
Buktinya keberangkatan 16 personil kontingen Inorga asal Sulut pada 29 Juni 2022 lalu pergi tanpa ada pembinaan dari Marsel Sendoh selaku Kadispora. Padahal keikutsertaan Inorga di Fornas Palembang untk membawa nama daerah Provinsi Sulut.
Geram atas ‘kelakuan’ Marsel Sendoh antaranya diungkap Ketua Inorga Karate Tradisional, Oktayanti Rompas kepada redaksi mejahijau.com, Kamis, 07 Juli 2022.
“Kami kecewa sikap Kadispora yang tidak memberi perhatian Inorga Sulut yang akan ke Palembang. Keberangkatan kontingen Sulut sama sekali tanpa pembinaan dari pemerintah. Ini cermin sikap baku pandang enteng,” ungkap Oktayanti.
Lanjut dikatakan, Inorga Sulut yang berangkat berjibaku di Palembang menggunakan dana pribadi. Sama sekali tidak ada pembinaan dari Kadispora Sulut.
“Selain menggunakan sendiri, keberangkatan teman-teman ke Palembang tanpa ada pelepasan resmi dari pemerintah, baik gubernur, wakil gubernur maupun Kadispora,” geram Oktayanti.
Kata dia, padahal pembinaan dari pemerintah akan memberi semangat dan menjadi motivasi para atlet Inorga yang akan membawa nama Provinsi Sulut di tingkat nasional.
“Tetapi ini, benar-benar tidak ada perhatian sama skali,” sergahnya.
Lanjut dikatakan, dia dan teman-teman malu daerah lain menanyakan kenapa Pemprov Sulut tak membuat acara pelepasan seperti daerah-daerah lain.
“Kami malu dan sangat kecewa karena merasa tidak dihargai oleh Kadispora Sulut,” tandas Oktayanti Rompas.
Hal yang sama diungkapkan Steven Wangkar, Ketua Inorga APPSBI (Asosiasi Perguruan Pencak Silat Budaya Indonesia) Sulut.
Steven Wangkar mengaku sangat menyesalkan ada pemerintah tetapi pembinan atlet sama sekali nihil.
“Fungsi pemerintah melayani masyarakat. Berarti didalamnya termasuk pembinaan-pembinaan atas kegiatan masyarakat. Tetapi nyatanya, Kadispora rupa pandang enteng,” ketusnya.
Steven Wangkar mengaku, Inorga di daerah benar-benar tak dianggap oleh Kadispora Pemprov Sulut.
Hujan kritik yang menyerangnya, Kadispora Sulut Marsel Sendoh menjelaskan permasalahan sebenarnya yang dihadapi Inorga-Inorga asal Sulut.
“Dispora Sulut tidak menerima pemberitahuan rencana keberangkatan ke Fornas di Palembang. Kalau ada pemberitahuan, kami pasti akan melakukan pembinaan sebagaimana mestinya,” ujar Marsel Sendoh via telpon selular, Kamis, 7 Juli 2022.
Namun karena tanpa pemberitahuan dari Inorga-Inorga yang akan berangkat, lanjut Marsel, maka Dispora Sulut yang dipimpinnya tak bisa berbuat apa-apa.
Kadispora Sulut juga menyentil soal eksistensi Komite Olah Raga Reskreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Provinsi Sulut yang sudah demisioner.
Diungkapkan, permasalahannya masa kepengurusan Kormi Sulut sudah berakhir. Jadi oleh karena belum ada pengurus yang sah, maka Inorga-Inorga yang tergabung dalam Kormi Sulut diharuskan melapor ke Kormi Pusat.
“Jadi permasalahan lain, kekosongan pengurus Kormi Sulut karena masa jabatan sudah berakhir,” pungkasnya.(tim redaksi)