BITUNG, mejahijau.com – Bertindak tegas kepada penunggak rekening listrik, ULP PLN Bitung anjurkan beralih ke listrik prabayar.
Manajemen PT PLN Rayon Kota Bitung, Selasa (09/08/2022), pada pukul 11.00 Wita, dijubeli berbagai keluhan pelanggan PLN soal keterlambatan membayar tagihan listrik.
Mereka mengeluh terlambat membayar kewajiban rekening listrik lalu ada tindakan tegas dari BUMN tersebut.
Tindakan tegas PLN tak hanya memutus jaringan listrik, tetapi juga mencabut dan membawa meteran listrik dari rumah warga.
Tindakan manajemen PT PLN Bitung itu dinilai tak wajar bahkan terkesan sudah sangat keterlaluan.
Salah satu warga yang namanya enggan dipublish mengaku, dirinya sangat kecewa dengan tindakan manajemen ULP Kota Bitung.
Menurutnya, aturan yang dikeluarkan tak sesuai dengan aturan sebenarnya yang berlaku di tubuh PT PLN.
“Tunggakan saya baru masuk 2 bulan. Belum sampai tanggal 20, meteran di rumah saya sudah dicabut,” keluhan salah satu warga Kota Bitung.
Terkait permasalahan, Manajer ULP Kota Bitung Amirul Bunda di ruang kerjanya menjelaskan, aturan penunggak membayar rekening listrik semuanya sudah cukup jelas.
Ia merinci sanksi kepada penunggak pembayaran rekening listrik mulai dari pemutusan aliran listrik sementara hingga tindakan pencabutan meteran.
Pertama, satu bulan menunggak lewat tanggal 20, pelanggan akan dikenakan sanksi pemutusan sementara dan migrasi ke Prabayar.
Kedua, dua bulan tunggakan meski belum lewat tanggal 20, App dicabut dan migrasi ke Prabayar.
Ketiga, tiga atau lebih dari 3 bulan menunggak, sanksi pembongkaran rampung APP (KWH Meter + MCB) dan kabel SR dan langganan dihentikan oleh PLN.
“Kami sudah ajukan surat permohonan kepada Wali Kota Bitung tanggal 13 Juli 2022 lalu. Permohonan tersebut untuk meminta dukungan terkait imbauan beralih ke listrik prabayar,” jelas Amirul.
PLN juga memperhatikan percepatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui Pajak Penerangan Jalan (PPJ) di Kota Bitung.
Penggunaan listrik Pintar atau Listrik Prabayar (token), itu merupakan layanan baru PLN kepada pelanggan dalam mengelola konsumsi listrik melalui meter elektronik prabayar.
“Maka dihimbau seluruh ASN dan THL lingkup Kota Bitung segeralah beralih ke Listrik Pintar atau Listrik Prabayar (token),” ucap Amirul Bunda.
Menurutnya, memakai Listrik Pintar masih lebih hemat dari listrik meteran lama yang rentan dengan sansi jika kewajiban terlambat diselesaikan.
“Kalo buat saya, mending pakai Listrik Prabayar (token) yang lebih hemat dari pada listrik meteran yang lama,” pungkasnya.(steven tumuyu)