TAHUNA, mejahijau.com – Rinny Tamuntuan studi penanganan sampah di Surabaya. Sebelumnya Penjabat Bupati Sangihe ini kunjungan kerja juga soal penanganan sampah ke Kabupaten Karangasem di Provinsi Bali.
Kali ini kembali Penjabat Bupati Sangihe bersama Kadis Lingkungan Hidup Porkius Parera lanjut dengan mengunjungi Kota Surabaya untuk hal yang sama.
Mirip dengan di Karangasem, kunjungan kerja dr Rinny Tamuntuan di Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur juga untuk studi banding cara penanganan persampahan.
Kunjungan Rinny Tamuntuan bersama rombongan diterima langsung Kadis Lingkungan Hidup Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro.
Tujuan kunjungan kerja menurut dr Rinny Tamuntuan, untuk mencari informasi soal penanganan sampah organik maupun sampah non-organik.
Sampah sekiranya dapat diolah dengan cara didaur ulang sehingga mempunyai nilai ekonomis atau bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.
Pertemuan dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, dr Rinny Tamuntuan memperkenalkan beberapa bahan UMKM unggulan asal Kepulauan Sangihe.
Antaranya tumbuhan Bambu Batik Alami yang hanya tumbuh di wilayah Kepulauan Sangihe.
Sayangnya kunjungan kerja Pejabat Bupati Sangihe tak disambut Wali Kota Surabaya karena alasan sedang melakukan kunjungan keluar kota.
Kadis Lingkungan Hidup Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro menyampaikan permohonan maaf Wali Kota Surabaya tak bisa bertemu dengan Rinny Tamuntuan.
“Wali Kota ada agenda di luar kota. Pada pokoknya kunjungan kerja Pemkab Kepulauan Sangihe mendapat apresiasi dari Wali Kota Surabaya,” ucap Agus Djuniantoro didampingi Sekretaris Achmad Eka Mardijanto.
Dijelaskan, Pemkot Surabaya khususnya Dinas Lingkungan Hidup mempunyai beberapa sistem pengolahan sampah yang bisa memberi manfaat kepada masyarakat.
Sampah organik diolah menjadi kompos, dan sampah non-organik dapat menghasilkan uang dan pengolahan sampah menjadi energi listrik.
Pemkot Surabaya juga sedang menyusun peraturan Wali Kota tentang pelarangan penggunaan kemasan dan kantong plastik yang tidak ramah lingkungan.(gustaf)