JAKARTA, mejahijau.com – Khawatir Jokowi membelot, Adian Napitupulu ungkit jasa PDIP terhadap Jokowi dan keluarganya.
Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres PDI Perjuangan (TKRPP-PDI Perjuangan) Adian Napitupulu yakin Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan loyal kepada PDIP pada Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) menilai ada kekhawatiran Adian terhadap loyalitas Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Dedi, Jokowi sering menunjukkan ekspresi tak loyal kepada PDIP. Salah satu contohnya, ia masih memelihara sukarelawan yang sering dikritik oleh partai.
“Jokowi sering tunjukkan ekspresi tidak loyal pada PDIP, misalnya ia masih memelihara relawan yang sering dikritik oleh partai, dan partai sudah benar karena relawan politik seharusnya tidak perlu sampai presiden sendiri yang mengelola. Sama saja Jokowi menunjukkan kekuatan politik berbeda dengan partai,” kata Dedi kepada wartawan.
Faktor kedua, Dedi menilai, Jokowi mulai menunjukkan dukungan pada Prabowo dibanding Ganjar yang diusung PDIP. Menurutnya, bisa saja dukungan itu diketahui publik.
Dedi mengungkapkan, salah satu buktinya hanya 58 persen pemilih PDIP yang akan memilih Ganjar. Sedangkan, sisanya ke Prabowo, dan sebagian kecil tetap ada ke Anies.
“Situasi ini jelas meresahkan, bukan tidak mungkin, jika Jokowi membelot, tidak lagi setia dengan partai, PDIP bisa kehilangan suara di Pemilu 2024 dan kembali menelan kekalahan seperti 2004 lalu,” katanya.
Wakil Koordinator Relawan Ganjar Pranowo, Adian Napitupulu, yakin Presiden Jokowi akan loyal terhadap PDI Perjuangan pada Pilpres 2024.
Adian punya alasan kuat mengapa Jokowi akan loyal dan mengikuti garis partai yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024. Sekjen Persatuan Nasional Aktivis 98 (Pena98) ini melihat dari sisi sejarah Jokowi bersama PDIP.
“Pertama, dalam perjalanan hidup Jokowi, tercatat bahwa PDI Perjuangan adalah partai pengusung yang bersama rakyat telah membawa Jokowi dan keluarga mendapatkan 7 kali kemenangan tanpa putus, yaitu 2 kali menjadi wali kota, 1 kali menjadi gubernur DKI, dan 2 kali menjadi Presiden RI,” ujar Adian Napitupulu dalam keterangan pers, Minggu (20/05) lalu.
Di luar itu, kata Adian, PDI Perjuangan sebagai partai pengusung juga berjuang membawa anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi wali kota Solo, dan menantunya, Bobby Nasution, menjadi wali kota Medan.
“Sempurna! Tujuh kemenangan untuk Jokowi dan keluarganya dipersembahkan oleh PDI Perjuangan dengan seluruh kader-kadernya,” ucap Adian mengungkit.
Alasan kedua, lanjut Adian, untuk tujuh kemenangan itu tidak sedetik pun PDIP meninggalkan Jokowi. Seluruh kader PDI Perjuangan hingga tingkat anak ranting bergotong royong sebisa-bisanya, mencetak atribut, berkeliling dari pintu ke pintu meyakinkan pemilih orang demi orang.
“Ketua umum, Sekjen, seluruh DPP partai menjadi jurkamnas berkeliling berbagai provinsi dan kabupaten pagi siang malam. Sungguh sangat melelahkan,” kata Adian.
Alasan ketiga, kata Adian, seluruh kader PDI Perjuangan di semua tingkat hingga DPR RI juga berjibaku mengamankan semua kebijakan Jokowi, Gibran maupun Bobby Nasution.
“Membela Presiden Jokowi, Gibran dan Bobby di berbagai ruang saat dihina, difitnah dan di-bully, apakah itu dalam perdebatan di media, perdebatan di dunia maya maupun perdebatan di pos ronda,” kata Adian.
Adian Napitupulu menegaskan komitmen PDI Perjuangan terhadap Jokowi dan keluarganya bukan hanya di kata, tapi terjaga, teruji dan terbukti hingga hari ini tanpa perlu lagi dipertanyakan.
“PDI Perjuangan dengan setia selama 20 tahun membuktikan keberpihakan dan pembelaan bukan hanya pada Jokowi, tapi juga pada anak serta menantunya. Suatu keistimewaan luar biasa yang bahkan tidak didapatkan oleh keluarga besar Bung Karno sekalipun,” ucap anggota Komisi VII DPR RI.
“Saya percaya bahwa dalam lubuk hatinya Jokowi tidak lupakan sejarah itu dan karena itu juga maka saya percaya bahwa keberpihakan Jokowi pada PDI Perjuangan tidak tergoyahkan,” Adian menambahkan.
Adian yakin, Jokowi pasti satu nafas sebagai kader partai untuk menjalankan amanat Kongres melalui keputusan Ketua Umum Partai, Megawati Soekarnoputri, termasuk terhadap pencalonan Ganjar Pranowo sebagai presiden.
“Bukankah Jokowi juga ikut menjadi saksi ketika keputusan diumumkan. Bukankah keputusan Ketua Umum setelah melalui pertimbangan mendalam, kontemplasi dan berdialog dengan Presiden Jokowi yang ikut menyampaikan masukan dan pertimbangan secara obyektif,” kata Adian.
Tak hanya itu, Adian juga mengingat betul kalimat Jokowi ketika berbincang dengannya antarsesama kader PDIP.
“Saat itu Beliau berkata, ‘2024 kita harus menang Mas Adian!’ Dan saya bertanya, ‘Kita itu siapa Pak?’ Jokowi menjawab, “PDI Perjuangan”. Saya yakin Jokowi tidak melupakan percakapan tersebut,” kata Adian.(jpnn/tr)