TOMOHON, mejahijau.com – Elektabilitas Wenny Lumentut SE sebagai bakal Calon Legislatif DPR-RI, kian terus melejit.
Hal itu mencuat dari data rill dari berbagai sumber lembaga survei di Sulawesi Utara (Sulut).
Apa pasal? setelah dirinya didaulat masuk deretan nama Bacaleg DPR RI dari Partai berlambang “Moncong Putih” PDI-Perjuangan dapil Provinsi Sulut namanya terus saja meroket.
WL sapaan akrab sosok pengusaha sukses yang terjun di arena politik cukup dikenal dermawan dan peduli dengan kepentingan wong cilik.
Buktinya, Wenny Lumentut sebagai Wakil Wali Kota mendampingi Wali Kota Tomohon Caroll Senduk SH, berhasil menurunkan angka Prevalensi Stunting dan Bantuan Sosial di Kota bunga tersebut.
“Jujur, sebagai Pemimpin Daerah pencapaian kami (Wali Kota dan Wakil Wali Kota) masih belum sempurna, apalagi saat hadapi dimasa Covid-19,” ungkap Wenny dalam acara Potcast, pekan lalu.
Dikatakannya, waktu yang terbatas ini banyak anggaran yang tersedot atau refocusing, baik penanganan Covid dan anggaran dalam rangka menyambut tahun Demokrasi 2024.
“Jadi, saya berharap program CSWL kedepan bisa terealisasi dan diselesaikan dengan baik oleh Wali Kota Tomohon Caroll Senduk,” ujarnya.
Sembari menyebut saat penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) dirinya mengundurkan diri dari jabatan Wakil Wali Kota Tomohon.
Ketika disentil soal Tomohon Kota Religius, spontan Ia berpendapat bahwa peran Pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama memelihara kerukunan.
“Mari torang jaga dan lestarikan kerukunan, kalu aman multy player efect akan selalu tercipta dan otomatis akan terjadi peningkatan pendapatan masyarakat,” urainya.
Saat ditanya, tentang kiat memajukan sektor Pertanian dan nasib para Petani Cengkeh di Sulut, WL langsung keluarkan ilmu terapan yang Ia geluti sejak tahun 60-an menangani Cengkeh.
“Ya, saya tercatat salah satu Pengurus Forum Peduli Petani Cengkeh di Sulut sejak tahun 60-an. Sehingga saya diangkat oleh Pabrik Gudang Garam menjadi Vendor tunggal membeli Cengkeh seluruh Indonesia,” tuturnya.
Menurut WL, hal itu dia tekuni sejak tahun 2005 sampai 2014, dan setiap.tahun Ia membelanjakan Cengkeh senilai Rp7 Triliun.
“Berarti, dalam 10 tahun saya telah belanjakan Cengkeh di seluruh Indonesia ada sebesar Rp70 Triliun,” bebernya.
Sambil menambahkan, dirinya sangat konsen dengan nasib para Petani Cengkeh di Sulut, karena Pertanian Cengkeh di Sulut adalah kualitas nomor 1 di Indonesia.
Kesempatan itu, secara terbuka WL mengatakan, jika Tuhan berkenan Ia terpilih sebagai Anggota DPR RI, maka dia akan perjuangkan Nasib Petani Cengkeh Sulut dalam skala Nasional.
“Saya akan mengawal dan menjaga kestabilan harga Cengkeh diatas harga pokok produksi,” tegas Wenny Lumentut yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Sulut.
“Jadi, semua sumber-sumber ekonomi yang bisa kita tarik untuk masyarakat Sulut itu adalah tanggungjawab juga selaku Legislator DPR RI dari utusan Sulut,” paparnya.
Bahkan, kata WL di wilayah Bolmong Raya sebagai daerah Pertanian, maka dia juga akan terobosi dengan margin yang maksimal.
Diakhir percakapan, WL secara gamblang menjelaskan tentang potensi sektor Pariwisata yang ada di Provinsi Sulawesi Utara.
WL berpendapat, bahwa untuk pengelolaan sektor Pariwisata harus mempertahankan budaya yaitu kearifan lokal sesuai karakterisrik daerah masing-masing.
“Budaya Kearifan Lokal yang harus ditonjolkan untuk menjual Pariwisata daerah, sehingga efek bola salju akan terjadi dan para Turis mancanegara akan berdatangan ke Sulut,” sebut WL.
“Wisata Sulut akan meledak setelah Pesta Demokrasi tahun 2024 mendatang,” pungkasnya.
Diketahui, Wenny Lumentut salah satu dari enam caleg PDIP ke DPR-RI asal dapil Sulawesi Utara.
Ia dinilai caleg PDIP paling siap dengan segala sumber daya yang ada disamping Rio Dondokambey.
Massa fanatis mantan Ketua Gerindra Sulut ini, tersebar merata di hampir seluruh daerah.
Sebagai politisi mumpuni, pada kesempatan tertentu Wenny Lumentut sempat menyebut optimismenya.
“Hasil dari sebuah kerja keras tidak pernah berdusta. Orang yang bekerja keras, hasilnya pasti tidak mengecewakan,” tandasnya.(jp)