MANADO, mejahijau.com – DR Cyprus Anthonia Tatali SH MH salah satu aktivis hukum kelas nasional yang berkarir di Ibukota Jakarta.
Dari balik kesibukannya sebagai pengacara kondang, Cyprus dipanggil pulang oleh rekan-rekannya untuk membangun Sulawesi Utara.
“Teman-teman memanggil saya untuk membangun daerah,” ungkapnya saat bersua dengan redaksi mejahijau.com, Kamis, (20/06/2024).
Siapa teman-teman yang memanggilnya, kayaknya itu tak perlu ditelusuri lagi. Cyprus banyak memiliki teman. Mereka mulai dari elit politik, pengusaha kondang, hingga pejabat pemerintah. Ia juga dikenal memiliki jaringan luas di masyarakat khususnya di Sulawesi Utara (Sulut).
“Saya dipanggil untuk ditanyai visi saya dalam membangun Sulut. Dan visi saya ketika ditetapkan sebagai Wakil Gubernur, bukan untuk menjadi penguasa, namun sebagai pelayan,” katanya.
Lanjut dikatakan, visinya sebagai Calon Wakil Gubernur adalah murni sebagai pelayan. Dan itu merupakan cara dia memandang masyarakat ke depan dengan misi tertentu yang harus dicapai.
“Ada sejumlah program dari Presiden Joko Widodo yang dilaksanakan belum sepenuh-penuhnya. Lihat saja program Tol Laut jalannya seok. Padahal program ini sangat sangat diharapkan oleh masyarakat di gugusan kepulauan di Nusa Utara,” katanya.
Cyprus menguraikan siklus perdagangan hasil-hasil bumi seperti Pala, Cengkeh, Kopra, dan komoditi lainnya belum termaksimalkan. Terkesan ada rantai yang sengaja diputus. Dan itu harus disambung lagi.
“Rantai yang putus harus disambung lagi. Komoditi mewah di luar negeri. Tetapi masyarakat kita selaku pemilik komoditi tetap saja miskin. Begitu juga tambang emas. Pengelolaannya serambangan. Ada mafia tambang. Lingkungan hidup kita rusak. Lalu apa yang didapat masyarakat. Tidak ada!,” paparnya.
Cyprus Tatali dibesarkan dari dalam doktrin politik Partai Golkar. Meski begitu, ia bisa diterima dengan baik oleh kalangan petinggi partai politik lainnya.
Sosok yang humble, supel, komunikatif. Olehnya ia mampu duduk semeja bersama petinggi Partai Demokrat. Bahkan gagasan-gagasan Pengacara ini dapat diterima baik oleh Partai Nasdem dan Gerindra.
Cyprus juga mampu membuat petinggi PDI-Perjuangan sekelas Olly Dondokambey boleh merasa nyaman.
“Saya dengan Pak Olly teman baik. Kami sering komunikasi. Dan saya sering memberikan masukan-masukan konstruktif untuk pembangunan daerah,” katanya.
Ditanya soal kemungkinan dirinya dipasangkan dengan kandidat Gubernur Sulut dari PDI-Perjuangan semisal Steven Kandouw atau Rita Tamuntuan, wajah Cyprus Tatali tiba-tiba berubah serius.
Di awal wawancara tadi, katanya, sudah dikatakan dirinya bukan untuk menjadi penguasa namun lebih besar pada sisi pelayan belaka.
“Fungsi pemerintah adalah pelayanan, bukan sebagai penguasa. Itu yang saya pegang. Daerah kita banyak keunggulan. Dan Sulut dapat menjadi jendela dunia. Artinya kita memandang dunia dari jendela atau daerah kita sendiri,” pungkasnya.
Diketahui, menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sulut tahun 2024, sejumlah nama kandidat pada bermunculan.
Nama-nama tersebut antaranya, Steven Kandouw, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Komaling, Mayjen TNI (Purn) Wanti Waranei Franki Mamahit, Letjen Denny Tuejeh, Carlo Brix Tewuh, Elly Engelbert Lasut, Jan S Maringka.
Sejumlah tokoh kawanua di Jakarta gencar mendorong Putra Kepulauan Nusa Utara Cyprus Tatali dipasangkan sebagai calon Wakil Gubernur Sulut.
Sosok ini masih tercatat sebagai fungsionaris DPP Partai Golkar serta Pengurus sejumlah organisasi sayap partai berlambang pohon beringin.
Cyprus Tatali berkutat di Partai Golkar terbilang sudah cukup lama. Ia masuk kepengurusan DPP Partai Golkar mulai dipimpin oleh Akbar Tanjung kemudian Jusuf Kalla, dilanjutkan Aburizal Bakri, Setia Novanto, dan Airlangga Hartarto. (*/tr)