MANADO, mejahijau.com – Eko Haryanto mengaku kesal dengan manajemen PT Jasindo (Jasa Asuransi Indonesia). Pasalnya anak usaha Jasindo Oto yang menjamin kerusakan kendaraan dinilai tak konsisten dengan dirinya selaku pemegang polish.
“Lebih dari satu bulan saya bolak-balik ke kantor Asuransi Jasindo Oto di jalan Sam Ratulangi. Dalam seminggu sampai dua tiga kali saya datangi. Tetapi terkesan sengaja saya di’pimpong’ oleh manajemennya,” ungkap Eko kepada wartawan mejahijau.com, Senin (27/08/2018).
Warga Kelurahan Malalayang ini tampak sangat kesal. Kepercayaan terhadap asuransi BUMN ini mulai meluntur. Pasalnya berbagai alasan disampaikan manajemen Asuransi Jasindo terkait pertanggungan mobil miliknya yang mengalami kerusakan.
Eko mengungkapkan, bertubi-tubi alasan disampaikan manajemen Asuransi Jasindo. Mulai dari meminta sabar alasan sementara pengurusan. Minggu berikut alasan klaim kerusakan sudah dikirim ke Jakarta karena harus minta persetujuan dari kantor pusat.
“Setelah itu alasan lain menunggu hasil perhitungan, kemudian saya dipojokkan tidak melampirkan SIM dan STNK. Padahal semua persyaratan sudah saya penuhi,” tandasnya.
Terhitung sudah sebulan lebih mobil Honda Jazz warna merah milik Eko terparkir di bengkel yang ditunjuk Jasindo Oto. Tetapi selama itu pula pihak bengkel belum dapat memperbaikinya gara-gara belum ada perintah kerja dari pihak asuransi tersebut.
Sialnya setiap bulan berjalan, Eko terbeban harus membayar cicilan mobil ke Mandiri Tunas Finance.
“Setiap bulan saya terbeban membayar cicilan ke finance. Belum bisa diperbaiki karena tidak ada perintah kerja dari pihak asuransi. Pasntas saja kalau bengkel belum dapat memperbaikinya. Ini jelas-jelas telah merugikan saya!,” cetusnya kesal.
Sayangnya manajemen Asuransi Jasindo yang tengah heboh-hebohnya dengan kasus korupsi yang sedang penanganan KPK, belum memberi keterangan seputar masalah yang menghimpit pemegang polish Eko Haryanto.(vanny)