MANADO, mejahijau.com – Dinas Kebudayaan Provinsi Sulut mematangkan rencana Pameran Bersama Kain Daerah 2018 yang sedianya dilaksanakan di kota Manado.
Persiapan hajatan nasional itu, dimantapkan melalui rapat koordinasi bersama pihak-pihak terkait di Swissbel Hotel Manado, Jumat (09/11/18).
Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw diwakili Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sulut Ferry RJ Sangian saat membuka rakor mengatakan, pameran ini bagian dari perwujudan visi Gubernur Olly Dondokambey menjadikan Sulut destinasi pariwisata unggulan di Indonesia.
Pameran sedianya memperkenalkan kain produk lokal daerah seperti kain tradisional Bentenan, Pinawetengan, dan Koffo. Acaranya sedianya berlangsung dari tanggal 26 sampai 30 November 2018 di Atrium Mantos 3 (Manado Town Square), Manado.
“Pameran ini juga digelar sebagai bentuk upaya pelestarian budaya lokal. Sasarannya untuk memotivasi seluruh masyarakat Indonesia terlebih generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai kain daerah,” kata Sangian.
Kegiatan merupakan rangkaian Hari Museum ini, dipastikan melibatkan pengrajin, produsen, dan penggiat kain tenun tradisional khas daerah, baik swasta maupun instansi pemerintah di seluruh Indonesia.
Pameran kain daerah skala nasional yang pertama kali digelar di Sulut ini, bakal memamerkan kain tenun tradisional seperti batik, songket dan lainnya yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia, ditambah 15 kabupaten kota se Sulawesi Utara.
Pameran ditampilkan proses pembuatan kain tenun batik, fashion show, dan informasi edukatif mengenai sejarah dan nilai-nilai kearifan lokal pada kain tenun.
Rakor dihadiri para narasumber, antaranya Sekretaris Asosiasi Museum Daerah (AMIDA) Dra Ivonne Silangen Lombok, Kadis Perindag sekaligus Sekretaris Dekranasda Sulut Ir Jenny Karouw, Creative Director COFO Indonesia Sam Pantouw, jajaran pejabat Dinas Kebudayaan Provinsi Sulut.
Selain itu ikut para Kadis dan Perwakilan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten/kota, serta para penggiat batik se Sulawesi Utara.(*arya)