BOROKO, mejahijau.com – Ketua Umum Tim Penggerak PKK Sulawesi Utara Ir Rita Dondokambey Tamuntuan menghadiri Gerakan Cegah Stunting di Auditorium Kantor Bupati Boroko, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Selasa (13/11/2018).
Kegiatan bertema “Cegah Stunting Itu Penting” terangkai dengan Gerakan Tanam Sayur Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Utara, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pangan Provinsi Sulut.
Lewat sambutannya, Bunda Rita menuturkan, salah satu ciri bangsa maju adalah bangsa yang memiliki tingkat kesehatan, kecerdasan dan produktivitas kerja yang tinggi.
Dilihatnya ketiga hal itu dipengaruhi keadaan gizi anak. Masalah gizi merupakan masalah serius yang perlu dapat perhatian khusus.
“Kondisi kekurangan gizi akan menyebabkan rendahnya status kesehatan dan gizi. Dan hal ini akan berakibat pada rendahnya kualitas SDM, pencapaian pendidikan dan daya saing bangsa berdasarkan Global Nutrition Report (GNR) tahun 2014,” katanya.
Lanjut dikatakan, Indonesia termasuk 17 negara di antara 117 negara yang mempunyai tiga masalah gizi pada balita, yaitu stunting, wasting dan overweight.
Dengan adanya Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi, memberi peluang seluas-luasnya kepada seluruh masyarakat dan unsur pemerintah menanggulangi masalah gizi yang terjadi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan.
“Pengaruh kekurangan gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan, yaitu sejak janin sampai anak berumur dua tahun, tidak hanya terhadap perkembangan fisik, tetapi juga terhadap perkembangan kognitif yang pada gilirannya berpengaruh terhadap kecerdasan dan ketangkasan berpikir serta berpengaruh pada produktivitas kerja,” terangnya.
Kekurangan gizi pada masa ini, kata Bund Rita, juga berisiko terjadinya penyakit kronis pada usia dewasa, yaitu kegemukan, penyakit jantung dan pembuluh darah, hipertensi, stroke dan diabetes.
Upaya penanggulangannya, dibutuhkan pemantauan pertumbuhan Balita setiap bulan di Posyandu, perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan rutin Ibu Hamil, pemberian makanan tambahan bagi Ibu dan Balita, dan pemberian tablet tambah darah kepada remaja putri di sekolah.
Upaya penanggulangan Stunting memerlukan keterlibatan lintas sektor baik organisasi perangkat daerah maupun dari Tim Penggerak PKK semua tingkatan.(hps/arya)