TUTUYAN, mejahijau.com – Kejahatan lingkungan hidup barangkali sedang terjadi di Desa Lanut Kecamatan Modayag, Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
Pantauan mejahijau.com, Kamis, 12 September 2019, di Desa Lanut, tak kurang dari 25 alat berat sedang melakukan aktivitas membongkar-bongkar tanah yang berbukit-bukit.
Alat-alat berat terebut memporak-poranda bukit tanah yang berdampingan dengan permukiman masyarakat.
Menurut pengakuan warga desa, aktivitas alat berat tersebut didatangkan langsung oleh pengurus KUD Nomontang di Desa Lanut.
“Didatangkan untuk aktivitas tambang oleh pengurus KUD Nomontang. Beberapa kali alat berat berat masuk, selalu dikawal oleh Ketua KUD Nomontang,” ungkap warga Desa Lanut yang meminta identitasnya tak dipublish.
Baik siang mapun malam, kata dia, sekitar 25 unit alat-alat berat terus bekerja setiap hari. Olehnya jangan heran kalau kondisi Desa Lanut saat ini sangat memiriskan.
Kepala Desa Lanut Steidie Donald Mumek dikonfirmasi membenarkan lebih dari 20 alat-alat berat sedang melakukan aktivitasnya di Desa Lanut.
“Yang direkomendasi pemerintah desa cuma empat unit. Tetapi heran sekarang ini sudah lebih dari 20 unit alat berat yang beroperasi di sini,” kata Mumek heran.
Menurut dia, pemerintah desa tak dapat berbuat banyak. Tindakannya hanya dapat melapor kepada penegak hukum saja.
“Tindakan yang dapat kami lakukan hanya melapor ke penegak hukum, bahwa ada alat-alat berat tanpa izin yang beroperasi di sini,” pungkas Mumek.
Menurut Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Provinsi Sulut, tindakan perusakan lingkungan hidup di Desa Lanut memang sudah di tingkat mengkuatirkan.
“Sudah sangat mengkuatirkan, Dan kami akan melapor ke penegak hukum aktivitas tambang di Desa Lanut,” tandas Victor Lolowang, Ketua LCKI Sulut.
Soal beroperasinya puluhan alat-alat berat, kata dia, itu juga akan dimasalahkan karena benar-benar sudah sangat keterlaluan.
Ketua KUD Nomontang Marlon Lomboan, dikonfirmasi di kantornya tak berada di tempat. Begitu juga upaya konfirmasi via telpon selularnya enggan dilayani.(tim redaksi)