BITUNG, mejahijau.com – Hari ke-2 pergelaran iven Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) di Kota Bitung, diramaikan dengan berbagai kegiatan. Salah satunya pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi (Monev) penanaman Terumbu Karang di Dermaga Satkamla Bitung, Selasa 07 Oktober 2019.
Kesempatan itu Walikota Bitung Maximiliaan J Lomban mengatakan, Pemerintah Kota Bitung telah menetapkan 10.000 hektar lahan untuk dijadikan lahan konservasi.
Lokasinya tepat berada di wilayah pesisir pulau Lembeh dan sebagian berada di luar pulau tersebut.
Tetapi untuk merealisasikan penanaman Terumbu Karang di semua lahan konservasi belum dapat dilakukan oleh karena keterbatasan dana.
“Apa yang dilakukan saat ini adalah partisipasi dari semua stakeholder yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian terumbu karang,” ungkap Lomban.
Lanjut dikatakan, selang tiga tahun terakhir Pemkot Bitung terus melakukan kegiatan secara terpadu bersama-sama melestarikan alam laut dengan keyakinan bahwa alam ini pastinya akan memberikan sumbangsih besar terhadap kehidupan manusia, baik secara ekologi dan ekonomi.
“Apalagi Bitung telah ditetapkan sebagai kota pariwisata, maka ini sebagai titik awal. Dan kemudian bagaimana kita bisa mengkomersilkan laut kita untuk mendapatkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat kota Bitung,” tutur Lomban.
Keberhasilan FPSL masuk di 100 iven Wonderfull Indonesia dimana ada kurang lebih 8100 iven se Indonesia.
Dan itu tentunya menjadi kebanggaan bagi pemerintah dan masyarakat Kota Bitung, sehingga dibutuhkan kreativitas dan inovasi untuk terus mengembangkan pelaksanaan iven ini karena kedepan penilaian untuk masuk menjadi salah satu iven Wonderful Indonesia tidaklah mudah.
“Jika kita tidak inovatif dan kreatif, maka kita akan turun dan digantikan dengan festival yang lain,” tandas Lomban.
Kesempetan tersebut Ketua POSSI kota Bitung Dra Khouni Lomban Rawung, M.Si mengatakan, kolaborasi yang dilakukan bersama pemerintah ini bertujuan untuk bersama-sama menjaga laut atau Selat Lembeh yang nanti diwariskan kepada generasi yang akan datang.
“Dari segi spesifikasi penyelam tidak bisa diragukan lagi, POSSI Kota Bitung telah bekerja sama dengan Marinir Angkatan Laut secara maksimal. Dan kami bersyukur karena di Kota Bitung ini, pemerintah dan masyarakat konsisten terhadap lingkungan,” tandas Rawung.
Ia pun menuturkan keberadaan Sekolah Lingkungan di Kota Bitung termasuk salah satu diantaranya Sekolah Laut yang memberi pemahaman dan mengedukasi anak anak usia dini agar supaya mencintai dan menjaga laut sebagai sumber cadangan energi oksigen yang luar biasa.
Turut hadir Unsur Forkopimda, para Kepala Perangkat Daerah, dan undangan yang hadir.(herry dumais)