MANADO, mejahijau.com – Jesica Marpaung (16) pecatur handal dilanda kesedihan mendalam. Lolos seleksi Pra-PON, mendadak diganti Maria Angkouw yang tidak lolos seleksi.
Menghadapi Pra-PON, Jesica mulai mempersiapkan diri. Di sekolahnya SMA Negeri 3 Manado, putri Hermina Makawowode ini meminta restu dari guru-guru dan teman-temannya untuk mengikuti training center selama 8 bulan.
Selama masa training center, anak yatim ini tekun mengikuti semua petunjuk serta instruksi para pelatih catur hingga masa pelatihan berakhir.
Sialnya ketika dirinya siap-siap mengikuti Pra-PON di Medan, mendadak dalam daftar atlit catur putri nama Jesica Marpaung tak tercantum.
Dia mendadak diganti atlit Maria Angkouw yang tidak lolos seleksi Pra-PON. Anehnya, pergantian Jesica adalah keputusan semata wayang Johny Petsie Ratu, Ketua Pengprov Percasi Sulut.
“Keputusan diambil oleh Ketua Percasi Sulut. Karena yang diutamakan adalah kualitas atlit catur kita. Sehingga dipilih Maria Angkouw,” ungkap Sekertaris Percasi Sulut Nico Wenas, baru-baru ini.
Menariknya Nico membenarkan kalau Maria Angkouw yang tidak lolos seleksi Pra-PON dimana yang lolos salah satunya Jesica Marpaung.
Lanjut Nico, meski Jesica tak diikutsertakan dalam tim Pra-PON di Tanah Karo, Kota Medan, namun dia nantinya akan diberikan kompensasi.
“Jesica akan diberikan kompensasi oleh ketua (Johny Petsie Ratu). Kompensasi entah dalam bentuk apa, saya tidak tahu. Karena begitu yang dijanjikan ketua,” pungkas Nico Wenas.
Terkait dugaan pergantian sepihak Jesica Marpaung, Ketua Pengprov Percasi Sulut Johny Petsie Ratu dikonfirmasi mejahijau.com menjelaskan, pihaknya mengutamakan kualitas bukan pertimbangan lain.
“Soal Jesica, saya tidak mau bicara perasaan, tetapi saya bicara kualitas. Karena menggunakan uang negara, jadi saya minta kualitas, bukan pertimbangan perasaan,” kata Johny.
Dia menjelaskan panjang lebar ihwal memasukkan Maria Angkouw untuk berangkat ke Pra-PON Medan menggantikan Jesica Marpaung.
“Saya tanya kepada pengurus, bagaimana hasil evaluasi pra-PON, ternyata Jesica dua kali absen dan tak pernah hadir. Dan saya tanyakan kepada pengurus, siapa paling kuat, dan mereka menjawab Maria Angkouw,” katanya.
“Dan Maria membuktikan dia mendapat juara dua Kejurnas Ambon baru-baru ini. Alasan Jesica diganti karena lemah dan kurang disiplin. Itu saja!,” pungkas Johny Petsie Ratu.
Terkait permasalahan, Ketua Pengda Percasi Kota Manado Risal Layuck sebelumnya sempat melayangkan nota keberatan terhadap pergantian Jesica Marpaung ditujukan kepada Pengrpov Percasi Sulut.
Hanya saja, surat yang dilayangkan tersebut hingga kini tak digubris Pengprov Percasi Sulut yang dipimpin Johny Petsie Ratu.
Sementara Harly Makawowode pelatih Jesica Marpaung dikonfirmasi terpisah mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan manajemen tiba saat tiba akal yang dilakoni Pengprov Percasi Sulut.
“Jesica Marpaung sudah dipersiapkan sejak lama untuk turnamen Pra-PON Medan. Dia tekun dan telaten mengikuti training center selama 8 bulan. Kemudian mendadak Jesica diganti dengan pecatur yang tidak lolos seleksi. Cara-cara begitu kan, mirip tiba saat tiba akal. Dan itu tidak baik terhadap pembinaan catur kita,” tandas Harly, Minggu 24 Nopember 2019.
Menurut master nasional (MN) ini, kalau memang cuma formalitas, tidak perlu lagi dilakukan seleksi-seleksi catur segala rupa.
“Main tunjuk saja!,” cetusnya kesal.(tim redaksi)