MANADO, mejahijau.com – Prestasi gemilang yang diharapkan dari DR Johny Petsie Ratu SE MSi sejak terpilih sebagai Ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Provinsi Sulawesi Utara, ternyata tidak terwujud sama sekali.
Pasalnya, kontraktor Alutsista (alat utama sistem senjata) rekanan Kementerian Pertahanan RI ini dituding tak mampu mendongkrak prestasi dunia catur sejak Percasi Sulut mulai dipimpinnya.
Pembinaan yang nihil, salah satu yang membuat dunia catur Sulawesi Utara bermuram durja. Hal paling memalukan Percasi Sulut di tangan Johny Petsie Ratu saat turnamen Pra-PON yang diselenggarakan di Manado sebagai tuan rumah baru-baru ini.
Kenapa tidak, sebagai tuan rumah Tim Percasi Sulut hanya bisa gigit jari. Mereka tergelincir pada urutan ke lima dari hanya enam peserta. Itu memastikan Tim Percasi Sulut tidak lolos PON di Medan.
Minim pembinaan dari Ketua Percasi Sulut Johny Petsie Ratu, diduga penyebab prestasi atlet catur daerah tidak memuaskan.
Selain itu, Johny Petsie Ratu dituding hanya mengumbar janji-janji kosong belaka. Pun janji-janji dimaksud diungkapkan setelah dirinya dilantik Ketua Percasi Sulut.
Antaranya, janji seleri setiap bulan kepada Pengurus Percasi Sulut hingga kini tidak ditepati. Janji mendirikan sekolah catur SCUA di Manado kabarnya hingga kini tak terealisasi.
Johny Petsie Ratu juga kabarnya pernah menjanjikan atlit catur Kristen akan diberangkatkan ke Israel dan Muslim Umroh di Makkah namun tak kunjung terealisasi.
Begitu juga janji akan menggelar turnamen skala nasional maupun internasional catur di Manado serta janji mendatangkan pelatih asing, hingga kini tak pernah ada.
Berikut janji memberangkatkan atlit-atlit catur ke Kejurnas Ambon tak jua direalisasikan. Oleh karena hal-hal tersebut, Johny Petsie Ratu didesak segera saja meletakkan jabatan dari Ketua Percasi Sulut.
“Kalau tidak mampu, sebaiknya Pak Johny Ratu mundur saja, dan Percasi Sulut dapat dikendalikan orang yang benar-benar serius,” ujar atlet catur Boy Kussoy kepada mejahijau.com di Dapur Catur Percasi Manado, di Kompleks Gedung KONI Sario – Manado, baru-baru ini.
Didampingi Master Nasional Johny Tene, masih menurut Boy Kussoy, sederet janji-janji yang dilontarkan John Petsie Ratu hingga kini tidak dapat direalisasikannya.
“Oleh karena itu, tidak perlu tunggu hingga Januari 2020, sekarang saja sebaiknya mundur Pak John Ratu mundur saja dari Ketua Percasi Sulut,” pungkas Kussoy.
Senada Vecky Tenda melalui akun media sosial yang diposting Jumat, 8 November pukul 10.08, mengungkapkan kekesalan terhadap minimnya pembinaan atlet dari Ketua Percasi Sulut.
“Terpurukkkk ,,,tim catur Sulut Gagalll Gaggalllll dan Gaggalll dlm kualifikasi prapon ,,,siapa yg bertanggung jwb,,,??????? Saya berharap bpk Ketua Umum Johny Ratu dan Ketua Harian bpk Mardy Ratu serta wkl Sek 1 sdr Jefry Senduk,,, lebih terhormat MUNDURRRR….. Please…. Bpk2x GAGALL…… Komunitas catur Sulut sedang berduka,,, atlit jadi korban….,” publish-nya.
Terkait desakkan tersebut, John Petsie Ratu dikonfirmasi redaksi mejahijau.com via telpon selular, Jumat, 22 November 2019 mengatakan, sejak mulai memimpin Percasi Sulut dirinya juga sudah berbuat banyak untuk dunia catur di daerah ini.
“Kalau bilang saya lemah, (itu) biasa. Saya keluar uang. Mereka ke mana-mana, saya keluar uang. Di Aceh saya keluar duit Rp 200 juta. Turnamen Pra-PON, saya kasih Rp25 juta, padahal keputusan saya tidak di support mereka,” ungkap Johny Petsie Ratu.
Soal kepengurusannya didesak ganti saja melalui Musda luar biasa, pengusaha sukses ini terkesan membuka tangan.
“Kalau dorang mau ganti, ganti aja! Saya keluar duit kwa, nda apa-apa, saya keluar (dari Percasi Sulut). Kalau dorang so nyanda suka, saya keluar (saja). Selama ini kita keluar doi di situ toh? Saya keluar duit banyak. Nyanda masalah, nyanda menguntung saya,” katanya.
Menurut dia, meski dirinya mau diganti dari Ketua Percasi Sulut itu tak masalah.
“Dorang mo ganti, nyanda masalah. Sebab nyanda mempengaruhi karir saya, dan tidak pengaruh terhadap bisnis saya,” pungkas Johny Petsie Ratu.
Ditemui terpisah, Sekretaris Percasi Sulut Nico Wenas mengatakan, untuk mendesak Johny Petsie Ratu mundur dari jabatan itu sudah biasa dan menjadi hal yang lumrah.
“Yang begitu kan ada aturannya. Misalnya saja kalau ada mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan ketua (John P Ratu), maka dapat saja (bersangkutan) diganti. Pokoknya terserah saja, karena pergantian kepengurusan ada tercantum di dalam AD/ART organisasi,” pungkas Wenas.(vanny)