MELONGUANE, mejahijau.com – Mengunggah foto-foto tamasya melibatkan banyak orang di Pulau Sara, oknum legislatif dan pejabat Kabupaten Kepulauan Talaud dihujani kritik bertubi-tubi.
Terlihat dalam unggahan foto di media sosial facebook, oknum legislatif bersama oknum pejabat Pemkab Talaud menarik perhatian para netizen.
Sontak ulah legislator inisial MM alias Meike dan oknum pejabat Talaud inisial ISK alias Ivone langsung dihujani protes netizen.
Keduanya dianggap tak pro-aktif dengan upaya pemerintah dan masyarakat dalam penanggulangi wabah Virus Corona atau Covid-19 yang menulari hampir seluruh belahan dunia.
Postingan yang mengundang banyak sorotan netizen diposting akun bernama Meike Manganguwi dan Pejabat Talaud dengan akun Facebook bernama Ivone Silvia Kapoyos serta akun Facebook dengan nama Emi Onet Jo.
Akun-akun tersebut mengunggah foto-foto bersama banyak orang yang berkumpul di Pulau Sara. Warga net dengan akun Carmin Layang New dalam komentarnya sempat mengingatkan pada akun EMI Onet Jo, bahwa kegiatan kumpul-kumpul seperti itu menyalahi social distancing atau stay at home yang dikeluarkan pemerintah.
“Oi…Emi Onet Jo…. Talawe so salah kamu Yo.. atau Emi Onet Jo bukannya sudah menyalahi aturan kalian..?,” koment Carmin Layang New.
Hal serupa diungkapkan seorang warga Melonguane yang akrab disapa Opo. Opo yang kesal dengan postingan tersebut mengatakan, seharusnya seorang ASN dan legislator memberikan contoh yang baik kepada masyarakat bukan sebaliknya mengabaikan aturan yang dibuat oleh pemerintah.
“Bila pejabat sudah tidak lagi mematuhi aturan, terus mau apakah manafaat yang akan dicapai dari aturan yang keluarkan,” katanya mempertanyakan.
Dia meminta pihak berwajib lebih tegas lagi terhadap para pejabat dan bukan hanya kepada masyarakat saja.
“Seharusnya, pihak kepolisian tidak tebang pilih dalam hal ini, karena ini menyangkut keselamatan semua masyarakat Talaud,” tandasnya.
Sementara Meike Manganguwi legislator pemilik akun facebook saat dikonfirmasi membantah kalau tindakan tersebut merupakan pembangkangan terhadap aturan. Sebaliknya warganet, kata dia, telah salah menanggapi postingannya.
“Saya ke Pulau Sara bukan semata bersenang-senang sehingga terkesan melanggar aturan namun ada maksud tertentu yang hendak dilakukan di Pulau Sara,” kata Meike enggan merincinya kepada mejahijau.com.
Lanjut dikatakan, pada awalnya hanya beberapa orang saja yang pergi ke Pulau Sara untuk memantu pariwisata tetapi ternyata ada banyak orang juga yang datang ke pulau tersebut.
“Saya tidak menyangka akan bertemu dengan banyak orang yang akhirnya merekapun meminta untuk foto bersama dan saya tidak bisa mengelak dari ajakan mereka,” kata Meike.
Maksud dirinya ke Pulau Sara, jelas dia, adalah untuk mendampingi Ketua Partai Berkarya Provinsi Sulut untuk memantau pengembangan pariwisata disana yang notabene adalah tugas dari Komisi III DPRD.
“Selaku ketua Komisi III yang bertanggung jawab terhadap Pariwisata Talaud, maka sudah sewajarnya saya mendampingi beliau (Ketua Berkarya Sulut),” pungkasnya.(andi pusut)