MANADO, mejahijau.com – Desakankuat menutup Bandar Udara dan Pelabuhan menyusul positif Virus Corona terus bertambah, begini Kepala Dinas Perhubungan Sulawesi Utara (Sulut), Lynda Watania, Selasa, 07 April 2020.
Menurut Lynda, penutupan bandara dan penutupan pelabuhan merupakan kewewenangan pemerintah pusat. Untuk menutup pelabuhan dan bandara, sebelumnya Pemerintah Provinsi Sulut harus memperoleh persetujuan dari Kementerian Perhubungan RI melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
Hal yang sama juga untuk penutupan bandara, itu merupakan kewenangan Kementerian Perhubungan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
“Berdasarkan surat Menteri Perhubungan kepada Mendagri Nomor: PL.001/1/4 Phb 2020 tertanggal 06 April 2020 perihal operasionalisasi bandara dan pelabuhan dan prasarana transportasi lainnya, penutupannya merupakan kewenangan pemerintah pusat,” jelas Lynda.
Meskipun begitu, lanjut dia, pemerintah telah membatasi jam operasional penerbangan untuk mencegah penyebaran Covid-19 dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan kepada seluruh penumpang pesawat.
Lynda menambahkan, bandara juga harus melayani penerbangan untuk penanganan kesehatan atau medis (medivac evacuation) serta mengangkut sampel tes Covid-19.
“Jam operasional sudah dibatasi dari jam 06 pagi sampai jam 08 malam. Bandara tidak boleh tutup, bandara harus terus operasi. Karena tidak ada maskapai yang mau terbang hanya membawa sampel pemeriksaan covid-19 untuk diteliti,” kata Lynda soal konsekuensi biaya operasional yang besar untuk maskapai.
Diakui Lynda Watania, pandemi corona berdampak serius sehingga menurunnya jumlah penerbangan di seluruh Indonesia termasuk di Bandara Sam Ratulangi Manado.
“Biasanya di Bandara Sam Ratulangi Manado dalam sehari ada 84 penerbangan, sekarang tinggal 21 penerbangan. Penumpang biasanya mencapai 8.000 orang tetapi sekarang tinggal 500 orang per hari. Dampaknya bisa-bisa bandara akan tutup sendirinya,” pungkasnya.
Hampir bersamaan dengan itu, juru bicara Satgas Covid-19 Sulut, dr Steaven Dandel saat konfrensi pers, Selasa, 07 April 2020 mengatakan, telah terjadi ketambahan pasien konfirmasi Covid-19 yang sebelumnya 5 orang, kini bertambah menjadi 8 orang.(ferry lesar/vanny)