TAHUNA, mejahijau.com – Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Kepulauan Sangihe Wandu Labesi mengatakan, pengetatan dan upaya memutus mata rantai Covid-19, pemerintah menerapkan tes antigen di pintu-pintu masuk antaranya di Pelabuhan Tahuna.
Khusus hari Kamis, 10 Februari 2022, terhitung ada 10 kapal yang sandar di pelabuhan Tahuna dengan rincian tujuh (7) kapal pagi dan tiga (3) kapal sore atau kapal cepat.
Dari hasil pemeriksaan antigen, kata Wandu, ditemukan 7 penumpang yang positif Covid-19. Mereka langsung dikarantina di SKB Tahuna sembari menunggu hasil SWAB-PCR.
“Mulai ada pemeriksaan penumpang yang tiba di Pelabuhan Tahuna. Dari ratusan penumpang hari ini, ada 7 yang hasilnya positif,” ungkap Wandu Labesi yang juga Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepulauan Sangihe.
Menurutnya, mereka yang positif langsung dikarantina di SKB Tahuna oleh petugas Dinas Kesehatan Sangihe.
Lanjut dikatakan, pemeriksaan rapid antigen diberlakukan sama kepada seluruh penumpang kapal tiba pagi maupun kapal tiba Sore atau kapal cepat di Pelabuhan Tahuna.
Diakui Wandu Labesi, untuk pemeriksaan pihaknya menyiapkan 10 meja namun masih terkesan ada kerumunan dikarenakan jedah kapal tiba hanya sekitar 15 menit.
“Evaluasi kami hari ini, memang terkesan ada kerumunan karena jeda kapal tiba terlalu cepat. Jadi untuk besok, rencananya kalau ada 2 kapal yang masuk, maka salah satu kapal tidak boleh langsung turunkan penumpang. Tetapi harus tunggu hasil pemeriksaan kapal yang lebih dulu tiba, supaya tidak terjadi kerumunan di meja pemeriksaan,” jelas Wandu.
Khusus untuk penjemput, lanjut dia, akan dibatasi hanya sampai terminal, kecuali penjemputan jenazah atau orang sakit tetapi dengan syarat meninggalkan KTP.
“Para penjemput juga diwajibkan mematuhi protokol kesehatan. Dan kami akan siapkan masker. Jika ada yang tidak memakai masker, akan kami berikan,” katanya.
Khusus kepada penumpang hasil negatif tetapi belum di vaksinasi, kata Wandu, sedianya akan diarahkan untuk segera divaksin.
“Semua yang dilakukan pemerintah, itu untuk menekankan laju penyebaran virus Covid-19 terutama antisipasi varian baru Omicron. Sehingga amat dibutuhkan kerjasama semua pihak termasuk dukungan penuh seluruh masyarakat Sangihe,” pungkas Wandu Labesi.(gustaf)