MANADO, mejahijau.com – Pemkot Manado klarifikasi predikat Manado kota terkotor di Indonesia. Bahwa tidak benar ada penilaian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang menyebut Manado kota terkotor di Indonesia lewat berita berjudul ‘Andrei Angouw Cetak Sejarah Baru Manado Kota Terkotor di Indonesia’.
Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Manado, Franky Porawouw kepada redaksi mejahijau.com, Selasa, (14/03/2023).
“Tidak ada penilaian KLHK yang menyebut kota Manado terkotor. Kalaupun ada, sampai sekarang kami belum menerima rekomendasi dari KLHK tahun 2022 soal penilaian tersebut,” kata Porawouw.
Baca Juga: Andrei Angouw Cetak Sejarah Baru Manado Kota Terkotor di Indonesia.
Dan masalah sampah, kata dia, memang membutuhkan kesadaran masyarakat termasuk semua pihak untuk tak membuang sampah sembarangan.
Masalah sampah bukan hanya tanggungjawab pemerintah tetapi semua pihak termasuk kesadaran masyarakat.
Olehnya, lanjut Franky Porawouw, berita yang dilansir media ini patut diklarifikasi supaya baiknya tak menjadi isu liar berdampak negatif.
“Terkait masalah sampah, Wali Kota dan Wakil Wali Kota setiap hari mengingatkan untuk fokus penanganannya. Kalau di lapangan ada kelalaian itu biasa dan terjadi dimana-mana di semua daerah,” katanya sembari meminta redaksi meluruskan informasi.
Justru sebaliknya, Kota Manado salah satu kota dengan tingkat kebersihan terbaik di Sulawesi Utara (Sulut) hingga prosentase menyentuh 80 persen.
Soal kondisi tempat pembuangan akhir atau TPA Sumompo, menurut Porawouw, dalam waktu dekat akan ditutup dan memfungsikan TPA baru di Kelurahan Pandu.
Baca Juga: Pemkot Tomohon Seriusi Penanganan Sampah Menghadapi Penilaian Adipura.
“TPA Sumompo akan ditutup. Bukan April sudah akan uji coba di TPA Ilo-ilo di Kelurahan Pandu. TPA ini merangkul pembuangan sampah beberapa daerah termasuk Kota Manado, dan akan di-menej oleh UPT dari Pemprov Sulut,” jelas Franky Porawouw.
Pemberitaan mejahijau.com sebelumnya menyebut Kota Manado meraih predikat kota terkotor berdasarkan penilaian Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) tahun 2022, kata dia, adalah tidak benar.
“Sampai sekarang belum ada hasil penilaian dari KLHK. Jadi tidak benar ada informasi seperti itu,” pungkasnya mengcounter dan klarifikasi sejumlah media yang merilis berita tersebut.(tim redaksi)
